Prestasi Emas Tim Karate Banjarbaru di FORNAS VIII Tertutup Kisah Pilu

republiktv,- Tim Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Korca Kota Banjarbaru berhasil menorehkan prestasi gemilang pada ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, akhir Juli lalu. Namun, di balik keberhasilan itu tersimpan kisah pilu yang menyayat hati.
FKTI Kalimantan Selatan (Kalsel) keluar sebagai juara umum dengan total 33 medali, terdiri dari 15 emas, 8 perak, dan 10 perunggu. Dari jumlah tersebut, kontingen FKTI Banjarbaru menjadi penyumbang terbanyak dengan 14 medali: 8 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.
Meski mengharumkan nama daerah, tim karate Banjarbaru justru mengalami kesulitan finansial. Usai meraih juara, mereka bahkan tidak memiliki cukup dana untuk membeli tiket pesawat pulang. Beruntung, seorang kenalan di NTB bersedia meminjamkan uang sehingga para atlet bisa kembali ke Banjarbaru.
Lebih memilukan lagi, salah satu atlet peraih medali emas, Tsania Rizqa Weninda (22), mengalami cedera lutut serius (ACL) yang membutuhkan operasi.
“Jujur saja, untuk biaya akomodasi, penginapan, konsumsi, semuanya anak-anak patungan dan mencari lewat proposal ke swasta. Itu pun belum cukup,” ungkap Nur Wakib, Pembina FKTI Korca Banjarbaru, Minggu (24/8/2025). Ia menyayangkan prestasi besar tersebut belum mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Banjarbaru maupun Pemerintah Provinsi Kalsel.
Dari sembilan atlet yang diberangkatkan, hanya satu orang yang ditanggung oleh Kormi Kalsel. Biaya delapan atlet lainnya harus ditanggung secara mandiri. Dari total anggaran sekitar Rp141 juta, hanya Rp32 juta yang berhasil terkumpul dari bantuan swasta seperti Safwah Grup, Syifa Medika, Arutmin, dan beberapa donatur pribadi. Sisanya ditutup dengan patungan dan pinjaman.
Manajer tim, Irosina, mengatakan pihaknya terpaksa mengurangi jumlah atlet yang berangkat dari 20 orang menjadi 9 orang karena keterbatasan dana. “Kami tidak mungkin membatalkan keberangkatan mereka, karena anak-anak sudah latihan sejak awal tahun. Akhirnya yang bisa kami lakukan hanyalah mengurangi jumlah atlet,” jelasnya.
Sementara itu, pelatih tim, Irwan Januardi, menyampaikan rasa bangga dan syukur kepada para atlet yang telah berjuang maksimal. “Alhamdulillah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, membawa harum nama daerah. Semoga perjuangan mereka mendapat perhatian dan apresiasi dari pemerintah, karena jujur saja kami sampai saat ini masih berhutang untuk beli tiket pulang,” harapnya.